Stocknesia – Perdagangan di bursa saham Asia-Pasifik memulai pekan ini dengan beragam pergerakan pada hari Senin (21/4). Para investor menantikan pengumuman suku bunga acuan dari Tiongkok, sambil mengamati dampak tekanan terhadap mata uang yuan akibat meningkatnya tensi perdagangan antara Beijing dan Washington.
Indeks Nikkei 225 di Jepang menunjukkan penurunan sebesar 0,43% pada pembukaan, diikuti oleh indeks Topix yang lebih luas dengan pelemahan sebesar 0,35%.

Baca Juga
Berbeda dengan Jepang, indeks Kospi di Korea Selatan justru mengalami kenaikan tipis sebesar 0,11% saat pasar dibuka. Sementara itu, indeks Kosdaq, yang menampung saham-saham dengan kapitalisasi lebih kecil, cenderung stabil.
Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin (21/4)
Perhatian utama para pelaku pasar hari ini tertuju pada keputusan People’s Bank of China (PBOC) mengenai suku bunga acuan atau loan prime rate (LPR), yang rencananya akan diumumkan pada sore hari.
Keputusan ini dianggap sangat penting mengingat nilai tukar yuan yang sedang berada di bawah tekanan akibat ketegangan perdagangan yang berkelanjutan dengan Amerika Serikat.
Perlu dicatat bahwa bursa saham di Australia dan Hong Kong sedang tutup sehubungan dengan perayaan Paskah.
Trump Dorong Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Di sisi global, pasar masih diwarnai oleh kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump, yang terus menerus menciptakan ketidakpastian di berbagai bursa saham di seluruh dunia.
Cek Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari Analis Ini untuk Senin (21/4)
Pada pekan sebelumnya, Trump kembali menyerukan kepada bank sentral AS (Federal Reserve) untuk menurunkan suku bunga, bahkan secara terbuka menyatakan bahwa “pemberhentian Jerome Powell dari jabatannya sebagai Ketua The Fed seharusnya dilakukan lebih cepat.”
Pernyataan ini muncul setelah Powell memberikan peringatan bahwa meningkatnya konflik perdagangan berpotensi menghambat upaya The Fed dalam mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Wall Street Melemah
Sementara itu, indeks saham berjangka di Amerika Serikat kembali mengalami pelemahan setelah tiga indeks utama Wall Street menutup pekan lalu dengan koreksi mingguan ketiga dalam empat minggu terakhir.
Efek Tarif Trump, Samuel Sekuritas Pangkas Proyeksi Ekonomi dan IHSG
Indeks S&P 500 memang berhasil mencatat kenaikan pada sesi perdagangan hari Kamis minggu lalu, tetapi secara keseluruhan tetap mengalami penurunan sebesar 1,5% selama pekan yang lebih pendek akibat libur Paskah.
Indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite bahkan mencatatkan penurunan selama tiga sesi berturut-turut, dengan masing-masing mengalami penurunan lebih dari 2% sepanjang pekan lalu.