Jakarta – Menilik pergerakan saham-saham yang menghuni daftar Top Losers LQ45 di tengah penguatan yang terus berlanjut pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Rabu (7/5).
Terpantau, saham-saham seperti INKP, UNTR, dan BRIS mengalami koreksi, berlawanan dengan tren positif IHSG yang justru menguat 0,41% dan bertengger di level 6.926.
Pertama-tama, mari kita cermati saham INKP (PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk) yang membukukan penurunan. Pada saat penutupan pasar, saham INKP berada pada harga Rp 5.650 per lembarnya.

Baca Juga
Jika dibandingkan dengan penutupan hari Selasa (6/5), harga saham INKP mengalami penurunan sebesar 3,00% dari Rp 5.825. Namun, perlu dicatat bahwa saham INKP sempat dibuka lebih tinggi dari harga penutupan sebelumnya, yakni pada level Rp 5.850 per saham.
IHSG Menguat 0,41% Menuju Level 6.926 pada Hari Rabu (7/5), BRPT, ANTM, INCO Jadi Saham dengan Kenaikan Tertinggi di LQ45
Dengan mencatatkan harga tertinggi di Rp 5.925 dan harga terendah di Rp 5.650, saham INKP menutup hari dengan penurunan sebesar Rp 175 per saham.
Apabila ditarik mundur dalam kurun waktu 7 hari terakhir (sejak 30 April 2025), harga saham INKP hari ini sebenarnya telah meningkat sebesar 9.71 % dibandingkan dengan harga pada periode tersebut (Rp 5.150).
Namun, jika dilihat dari perspektif setahun ke belakang (07 Mei 2024), harga saham INKP justru mengalami penurunan signifikan sebesar -40.05% dari harga pada saat itu (Rp 9.425).
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa total nilai transaksi saham INKP mencapai angka Rp 65,50 miliar, dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 114.215 lot.
Intip Rekomendasi Saham Pilihan Setelah IHSG Mencatatkan Penguatan Selama 7 Hari Berturut-turut
BRIS Mengalami Pelemahan
Selanjutnya, ada saham BRIS (PT Bank Syariah Indonesia Tbk) yang turut terkoreksi. Pada saat penutupan bursa, saham BRIS berada persis di harga Rp 2.900 per lembar saham.
Dibandingkan dengan posisi penutupan pada hari Selasa (6/5), harga saham BRIS mengalami penurunan sebesar 3,33% dari Rp 3.000. Meskipun demikian, saham BRIS sempat dibuka lebih tinggi dari harga penutupan hari sebelumnya, tepatnya pada level Rp 3.030 per saham.
Dengan mencatatkan harga tertinggi di Rp 3.030 dan harga terendah di Rp 2.890, saham BRIS mengakhiri perdagangan dengan penurunan sebesar Rp 100 per saham.
IHSG Terus Mendaki Selama 7 Hari Berturut-turut, CUAN Memimpin Deretan Kenaikan Saham Big Caps
Jika dihitung sejak 7 hari sebelumnya (30 April 2025), harga saham BRIS hari ini telah mengalami kenaikan sebesar 1.75 % dibandingkan dengan harga pada periode tersebut (Rp 2.850).
Namun, jika dibandingkan dengan posisi setahun lalu (07 Mei 2024), harga saham BRIS telah mencatatkan kenaikan sebesar 7.41% dari harga pada saat itu (Rp 2.700).
Berdasarkan data BEI, total nilai transaksi saham BRIS mencapai Rp 124,60 miliar, dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 425.472 lot.
Waspada, Sambil Tetap Menaruh Harapan pada Katalis yang Mampu Mendorong Laju Bursa Saham
UNTR Turun Hingga Hampir 5%
Terakhir, terdapat saham UNTR (PT United Tractors Tbk) yang juga ditutup dalam zona merah. Pada penutupan perdagangan, saham UNTR berada tepat di harga Rp 21.750 per saham.
Dibandingkan dengan penutupan hari Selasa (6/5), harga saham UNTR mengalami penurunan signifikan sebesar 4,92% dari Rp 22.875. Saham UNTR sempat dibuka di bawah harga penutupan sebelumnya, tepatnya pada level Rp 21.500 per saham.
Dengan mencatatkan harga tertinggi di Rp 21.875 dan harga terendah di Rp 21.450, saham UNTR ditutup dengan penurunan sebesar Rp 1.125 per saham.
IHSG Terus Merangkak Naik Selama 7 Hari Berturut-turut, Simak Daftar Saham yang Banyak Diborong Investor Asing pada Hari Selasa (6/5)
Jika dihitung dari 7 hari yang lalu (30 April 2025), harga saham UNTR hari ini mengalami penurunan sebesar -4.19 % dibandingkan dengan harga pada periode tersebut (Rp 22.700).
Sementara itu, jika dibandingkan dengan posisi setahun lalu (07 Mei 2024), harga saham UNTR juga mengalami penurunan sebesar -2.25% dari harga pada saat itu (Rp 22.250).
Data dari pihak BEI mencatat bahwa total nilai transaksi saham UNTR mencapai Rp 203,20 miliar, dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 93.530 lot.