BP Tapera Kucurkan Rp3,3 Triliun: Subsidi Rumah Impian Jadi Kenyataan?

Jakarta, IDN Times – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengumumkan pencapaian terbaru terkait realisasi penyaluran pembiayaan perumahan hingga pertengahan April 2025, yang mencakup dua skema utama.

Heru Pudyo Nugroho, Komisioner BP Tapera, menjelaskan bahwa untuk skema Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP), pemerintah telah menginvestasikan dana signifikan, mencapai Rp84,2 triliun sejak tahun 2022.

Dana sebesar ini, yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), telah dimanfaatkan untuk memfasilitasi kepemilikan 721.329 unit rumah bagi masyarakat.

“Sementara itu, melalui skema KPR Tapera, sejak tahun 2021 hingga 2024, kami telah berhasil menyalurkan pembiayaan untuk 19.345 unit rumah dengan nilai mencapai Rp3,3 triliun,” ungkap Heru dalam acara Stakeholder Gathering yang berlangsung di Menara Mandiri, Jakarta, pada hari Kamis (17/4/2025).

1. Realisasi penyaluran KPR subsidi 105.319 unit di 2025

BP Tapera mencatat bahwa total penyaluran rumah subsidi mencapai angka 147.265 unit dalam rentang waktu antara 20 Oktober 2024 hingga 16 April 2025. Angka ini meliputi 100.449 unit melalui skema KPR FLPP, 1.263 unit melalui akad Tapera, serta 45.553 unit rumah lainnya yang masih dalam berbagai tahapan proses hingga akad kredit.

Lebih lanjut, pada periode yang sama, rumah yang masih dalam proses pembangunan tercatat sebanyak 9.359 unit. Sementara itu, 14.234 unit sudah tersedia namun belum melalui proses akad, 16.207 unit telah memperoleh persetujuan kredit, dan 5.753 unit masih dalam status akad kredit namun belum dicairkan.

“Sejak awal tahun anggaran 2025, tepatnya dari 1 Januari hingga 16 April 2025, pemerintah telah menyalurkan bantuan pembiayaan perumahan KPR subsidi melalui skema KPR FLPP dan KPR Tapera sebanyak 105.319 unit rumah,” jelasnya.

Dari total tersebut, 66.029 unit berasal dari skema KPR FLPP dan 78 unit dari akad Tapera. Di sisi lain, jumlah rumah yang masih dalam proses hingga akad pada periode yang sama tercatat sebanyak 39.212 unit.

Bahas Tapera dengan Prabowo, Maruarar Tekankan Iuran Sukarela

Bahas Tapera dengan Prabowo, Maruarar Tekankan Iuran Sukarela

2. Pemerintah terapkan segmentasi penerima KPR subsidi

Pemerintah menerapkan pendekatan segmentasi dalam menentukan penerima KPR rumah subsidi. Hingga saat ini, sebanyak 56.760 unit rumah telah dialokasikan khusus untuk segmen yang telah menjalin kerja sama dengan BP Tapera.

Secara rinci, alokasi untuk tenaga kesehatan (nakes) mencapai 30 ribu unit, guru sebanyak 20 ribu unit, TNI Angkatan Darat 5.760 unit, dan wartawan 1.000 unit.

Selain itu, BP Tapera juga tengah memproses alokasi sebanyak 103.500 unit rumah untuk berbagai kelompok profesi lainnya. Segmen yang saat ini sedang dalam proses termasuk pekerja migran, petani, nelayan, dan buruh, masing-masing sebanyak 20 ribu unit.

Selanjutnya, untuk anggota Polri dialokasikan 14.500 unit, sementara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendapatkan alokasi 3.000 unit. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masing-masing memperoleh 2.000 unit, serta Badan Pusat Statistik (BPS) dan asisten rumah tangga masing-masing dialokasikan 1.000 unit.

3. Pemerintah longgarkan syarat gaji penerima KPR subsidi

Pemerintah telah mengambil langkah untuk meningkatkan aksesibilitas KPR subsidi dengan menaikkan batas penghasilan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah Jabodetabek yang memenuhi syarat untuk menerima fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

Dengan perubahan ini, MBR lajang dengan penghasilan hingga Rp12 juta dan pasangan menikah dengan penghasilan gabungan hingga Rp14 juta kini berpeluang memiliki rumah subsidi.

Sebelumnya, batasan penghasilan bagi MBR yang memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi ditetapkan maksimal Rp7 juta untuk individu lajang dan Rp8 juta untuk pasangan yang sudah menikah.

“Dengan batas penghasilan hingga Rp14 juta, diharapkan semakin banyak segmen masyarakat, termasuk pekerja atau buruh, yang memiliki kesempatan untuk memiliki rumah,” kata Heru saat ditemui di Gedung Wisma Mandiri, Jakarta Pusat, pada hari Kamis (10/4).

REI Minta Tapera Akomodir Pekerja Sektor Informal Bisa Membeli Rumah

REI Minta Tapera Akomodir Pekerja Sektor Informal Bisa Membeli Rumah

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar