JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp 8,99 triliun di pekan pertama Maret 2025.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengatakan bahwa dana asing yang masuk tersebut berasal dari beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 9,53 triliun dan Rp 340 miliar di pasar saham, serta jual neto Rp 880 miliar di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Baca Juga
“Berdasarkan data transaksi 3-6 Maret 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 8,99 triliun,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (8/3/2025).
Baca juga: Modal Asing Keluar Indonesia, OJK Tingkatkan Kepercayaan Investor
Dengan demikian, sejak awal tahun hingga 6 Maret 2025, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sebanyak Rp 6,11 triliun di pasar SRBI dan Rp 19,01 triliun di pasar SBN.
Sementara itu, terjadi modal asing keluar di pasar saham sebesar Rp 20,12 triliun.
Adapun seiring masuknya dana asing pada perdagangan pekan ini, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 76,28 bps per 6 Maret 2025 dari sebelumnya di level 77,79 bps per 28 Februari 2025.
Sementara itu, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun naik ke level 6,87 persen, sedangkan yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun naik ke level 4,278 persen.
Di sisi lain, pada Kamis (6/3/2025), nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 16.325 per dollar AS, kemudian ketika dibuka pada perdagangan Jumat (7/3/2025), nilai tukar rupiah menguat ke level Rp 16.320 per dollar AS.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” kata Denny.
Baca juga: Aliran Modal Asing Keluar Rp 9,61 Triliun dari RI Selama Sepekan