KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mengamati secara saksama pergerakan saham dari tiga emiten, yaitu PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO), PT Indo Straits Tbk (PTIS), dan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI).
BEI telah memberikan status unusual market activity (UMA) pada saham WAPO dan PTIS sebagai respons terhadap lonjakan harga saham yang terjadi pada kedua emiten tersebut.

Baca Juga
Sementara itu, status UMA pada saham BIPI ditetapkan oleh BEI karena terindikasi adanya pola transaksi yang dianggap tidak lazim.
Menurut Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, pengumuman status UMA ini bukan berarti secara otomatis menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal.
“Berkaitan dengan adanya UMA, kami perlu menyampaikan bahwa bursa saat ini sedang melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan pola transaksi saham WAPO, PTIS, dan BIPI,” jelas Danny dalam keterangan tertulis yang ditandatangani pada hari Jumat (25/4) lalu.
IHSG Naik 0,68% ke 6.724 pada Sesi I Senin (28/4), JPFA, ISAT, TOWR Top Gainers LQ45
Dengan adanya pengumuman UMA ini, BEI menghimbau para investor untuk senantiasa memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas setiap permintaan konfirmasi dari bursa, serta mencermati dengan seksama kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasi yang disajikan.
Selain itu, investor juga diharapkan untuk mengevaluasi kembali rencana corporate action yang mungkin sedang dipertimbangkan oleh perusahaan tercatat, khususnya jika rencana tersebut belum memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Investor juga perlu mempertimbangkan berbagai potensi risiko yang mungkin timbul sebelum mengambil keputusan investasi.
Pada perdagangan hari Senin (28/4), saham WAPO berada pada harga Rp 159 per saham, mengalami penurunan sebesar 14,52%. Meskipun demikian, dalam enam bulan terakhir, harga saham ini telah mengalami kenaikan signifikan sebesar 60,61%.
Selanjutnya, saham PTIS diperdagangkan pada harga Rp 304 per saham, mencatatkan penurunan sebesar 7,88% hingga akhir perdagangan Senin (28/4). Dalam periode enam bulan terakhir, saham ini telah mengalami penguatan sebesar 11,76%.
Untuk saham BIPI, hingga perdagangan Senin (28/4), berada pada level Rp 79 per saham, terkoreksi sebesar 2,47% dalam satu hari. Namun, selama enam bulan terakhir, harga saham ini telah meningkat sebesar 19,7%.