Stocknesia, Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melaporkan adanya dinamika dalam pergerakan penyeberangan dari Sumatera menuju Jawa pada H+1 Lebaran 2025. Terjadi penurunan volume penyeberangan, dengan persentase penurunan mencapai antara 4 hingga 5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Shelvy Arifin, selaku Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), menjelaskan bahwa berdasarkan data yang dihimpun dari Posko Bakauheni, jumlah total penumpang yang melakukan penyeberangan dari Sumatera ke Jawa pada H+1 Lebaran adalah sebanyak 57.801 orang.

Baca Juga
“Dibandingkan tahun lalu, jumlah penumpang mengalami penurunan sebesar 4,8 persen. Sementara itu, total kendaraan yang menyeberang tercatat sebanyak 14.866 unit, yang juga menunjukkan penurunan sebesar 5 persen,” ungkapnya melalui keterangan tertulis yang disampaikan pada hari Kamis, 3 April 2025.
Meskipun demikian, Shelvy menambahkan bahwa secara kumulatif, sejak H-10 hingga H+1 Lebaran, jumlah penumpang yang melakukan perjalanan dari Sumatera ke Jawa mencapai 511.267 orang, mengalami peningkatan sebesar 1,4 persen. Namun, jumlah kendaraan tercatat sebanyak 106.215 unit, menunjukkan penurunan sebesar 3,5 persen.
Sementara itu, data dari Posko Merak menunjukkan bahwa total penumpang yang melakukan perjalanan dari Jawa ke Sumatera tercatat sebanyak 37.202 orang, mengalami kenaikan sebesar 11,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kendaraan roda dua dan roda empat masing-masing mengalami peningkatan sebesar 27,7 persen dan 6,5 persen. Secara keseluruhan, jumlah penumpang dari Jawa ke Sumatera sejak H-10 hingga H+1 tercatat sebanyak 979.027 orang, mengalami kenaikan sebesar 3,5 persen, sedangkan jumlah kendaraan mencapai 248.303 unit, mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen.
Arus balik di lintasan Jawa-Bali juga menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Pada H+1, sebanyak 32 kapal dioperasikan di rute Ketapang-Gilimanuk, dengan total penumpang mencapai 37.943 orang, meningkat sebesar 24,3 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah kendaraan yang menyeberang juga mengalami peningkatan sebesar 24,7 persen menjadi 10.467 unit.
Guna menjaga kelancaran arus balik, ASDP menerapkan delaying system di delapan titik buffer zone yang memiliki kapasitas untuk menampung hingga 1.560 kendaraan. Sistem ini juga diterapkan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk untuk memastikan distribusi kendaraan tetap terkendali dan teratur.
Shelvy menjelaskan bahwa pergerakan arus balik pada tahun ini cenderung lebih merata jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Dampak positif dari implementasi kebijakan WFA terlihat dari penurunan kepadatan pada hari-hari tertentu. Lalu lintas di pelabuhan menjadi lebih lancar dan terkendali,” jelasnya.
Pemerintah mengklaim bahwa kebijakan Work from Anywhere (WFA) terbukti efektif dalam mengurangi kepadatan selama periode arus balik Lebaran tahun ini.
Pilihan Editor: ASDP Memastikan Pemberlakuan Tarif Penyeberangan Bebas PPN