Ancaman Bearish IHSG Mengintai: Analisis Pasca Tarif Trump dari Pengamat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, memperingatkan adanya potensi fase bearish (tren penurunan) pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai dampak dari penerapan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Ia bahkan memprediksi bahwa IHSG dapat mengalami pelemahan yang cukup signifikan, diperkirakan mencapai 2 hingga 3 persen pada hari Selasa, 8 April 2025, yang merupakan hari pertama perdagangan setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

“Kemungkinan besar, IHSG akan mencatatkan penurunan antara 2 hingga 3 persen pada perdagangan hari Selasa,” ungkap Ibrahim saat dihubungi di Jakarta, pada hari Kamis, 3 April 2025.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa fase bearish pada IHSG ini akan lebih didorong oleh sentimen negatif yang berasal dari penerapan tarif impor oleh Presiden Donald Trump terhadap berbagai negara yang menjadi mitra dagang AS.

“Dampak dari perang dagang ini sangat signifikan, terutama karena Indonesia termasuk dalam daftar yang terkena biaya impor dari AS,” kata Ibrahim.

Dalam kesempatan tersebut, Ibrahim memberikan rekomendasi mengenai cara untuk mengatasi dampak dari penerapan tarif impor oleh AS. Salah satunya adalah dengan melakukan tindakan balasan, yaitu menerapkan biaya impor yang serupa terhadap produk-produk AS yang masuk ke Indonesia.

“Indonesia adalah anggota BRICS, dan keanggotaan ini harus dimanfaatkan. Surplus ekspor Indonesia ke AS sebaiknya dialihkan ke negara-negara anggota BRICS lainnya,” jelas Ibrahim.

Selain itu, ia menambahkan bahwa pemerintah juga dapat meluncurkan stimulus kebijakan, seperti yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) melalui instrumen intervensi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar valuta asing (valas) domestik.

“Inilah langkah-langkah yang perlu diambil oleh pemerintah. Dengan demikian, meskipun AS terus melanjutkan perang dagang terhadap Indonesia, Indonesia sudah siap untuk melakukan perlawanan balik,” tegas Ibrahim.

Pada hari Rabu (2 April 2025), Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana penerapan kombinasi tarif universal dan timbal balik yang akan diberlakukan terhadap berbagai negara di seluruh dunia.

Trump menyatakan bahwa tarif dasar sebesar 10 persen akan dikenakan kepada semua negara, sementara tarif tambahan “timbal balik” akan dikenakan terhadap mitra dagang tertentu.

Tarif “timbal balik” tersebut, antara lain, sebesar 34 persen untuk China, 20 persen untuk Eropa, 46 persen untuk Vietnam, 32 persen untuk Taiwan, dan 24 persen untuk Jepang.

Selanjutnya, 26 persen untuk India, 25 persen untuk Korea Selatan, 36 persen untuk Thailand, 31 persen untuk Swiss, 32 persen untuk Indonesia, 24 persen untuk Malaysia, 49 persen untuk Kamboja, 10 persen untuk Inggris, dan 30 persen untuk Afrika Selatan.

Terpopuler

Bantuan TNI Evakuasi Warga Palestina Gaza ke Nusantara

News

Bantuan TNI: 3 Pesawat Evakuasi Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Panglima TNI Siapkan Pesawat Angkut Korban Palestina Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan telah menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi ...

Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Padati Jabodetabek

News

Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Idul Adha: 154 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Arus Balik Idul Adha, 154.443 Kendaraan Kembali ke Jabodetabek Jakarta – Sebanyak 154.443 kendaraan tercatat kembali ke wilayah Jabodetabek pada ...

Warga Pati Diingatkan Polda Jatim: Hindari Generalisasi

News

Pemilik Rental Mobil di Pati Tewas Dikeroyok, Awalnya Hanya 3 Angkot

Pemilik Rental Mobil Dikroyok hingga Meninggal Jakarta – Burhanis (52), pemilik rental mobil Mitra Cempaka di Kemayoran, Jakarta Pusat, meregang ...

News

Bangun Komunitas Penggemar Global, Stanly Raih Pendanaan $8 Juta

Los Angeles – Stanly, platform inovatif yang menghubungkan para penggemar, hari ini mengumumkan pendanaan pra-Seri A senilai $8 juta. Pendanaan ...

Penurunan Produksi Toyota Akibat Persaingan Tiongkok yang Sengit

News

Penurunan Produksi Global Toyota di Bulan Mei Akibat Persaingan Ketat di Tiongkok

Produksi Global Toyota Turun pada Mei Jakarta (ANTARA) – Toyota Motor Corp melaporkan penurunan produksi global sebesar 4,1% pada Mei ...

black samsung android smartphone on orange table

News

Joe Biden Ungkap Urgensi Pemindahan Ibukota

Presiden Joe Biden menyatakan urgensi pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Ia menyampaikan alasan tersebut saat bertemu ...

Tinggalkan komentar