Mata uang suatu negara mencerminkan kondisi ekonomi dan kestabilan politiknya. Beberapa negara mengalami penurunan nilai mata uang yang drastis akibat inflasi tinggi, ketidakstabilan politik, atau sanksi ekonomi.
Mata uang yang lemah bukan hanya mencerminkan tantangan ekonomi suatu negara, tetapi juga dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Berikut adalah daftar sepuluh mata uang terlemah di dunia pada tahun 2025.

Baca Juga
1. Pound Lebanon (LBP)
Pound Lebanon mengalami depresiasi yang signifikan akibat krisis ekonomi berkepanjangan, korupsi, dan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan negara. Inflasi tinggi dan ketergantungan pada impor semakin memperburuk nilai tukar mata uang ini.
2. Rial Iran (IRR)
Iran terus menghadapi sanksi ekonomi dari negara-negara Barat, yang menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan depresiasi nilai Rial. Inflasi yang tidak terkendali dan pembatasan akses terhadap pasar internasional membuat mata uang ini menjadi salah satu yang terlemah di dunia.
3. Kip Laos (LAK)
Meskipun Laos memiliki potensi sumber daya alam yang besar, ketergantungan pada impor dan utang luar negeri yang tinggi menyebabkan mata uangnya terus melemah. Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menekan nilai Kip terhadap mata uang asing.
4. Som Uzbekistan (UZS)
Uzbekistan masih berusaha memperbaiki ekonominya setelah transisi dari sistem terpusat. Namun, lemahnya ekspor dan investasi asing yang terbatas menyebabkan Som Uzbekistan tetap berada dalam daftar mata uang dengan nilai tukar terendah.
5. Pound Suriah (SYP)
Konflik berkepanjangan dan sanksi ekonomi membuat Pound Suriah mengalami depresiasi yang parah. Perekonomian negara yang hancur dan ketidakstabilan politik membuat nilai mata uang ini terus merosot.
6. Franc Guinea (GNF)
Guinea menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk inflasi tinggi dan kurangnya stabilitas politik. Hal ini menyebabkan Franc Guinea menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar terlemah di dunia.
7. Guarani Paraguay (PYG)
Paraguay menghadapi perlambatan ekonomi yang menyebabkan depresiasi Guarani. Faktor utama yang memengaruhi adalah defisit perdagangan dan rendahnya investasi asing.
8. Ariary Madagaskar (MGA)
Madagaskar memiliki ekonomi yang bergantung pada sektor pertanian dan pariwisata. Krisis ekonomi dan kurangnya infrastruktur yang memadai menyebabkan mata uang Ariary mengalami pelemahan nilai tukar.
9. Riel Kamboja (KHR)
Meskipun Kamboja mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil, mata uangnya tetap rendah nilainya karena dominasi penggunaan Dolar Amerika dalam transaksi ekonomi domestik. Akibatnya, Riel kurang diminati dan tetap memiliki nilai tukar yang lemah.
10. Franc Burundi (BIF)
Burundi adalah salah satu negara termiskin di dunia dengan ekonomi yang bergantung pada sektor pertanian. Inflasi tinggi dan kurangnya kestabilan ekonomi menyebabkan Franc Burundi berada dalam daftar mata uang terlemah di dunia.
Itu 10 mata uang negara yang terlemah. Beberapa negara berusaha memperbaiki kondisi ini dengan reformasi ekonomi dan kebijakan moneter yang lebih baik, tetapi perubahan nilai tukar mata uang tetap menjadi tantangan besar bagi banyak negara berkembang.